Pada mulanya kami mendirikan lembaga kursus berawal kecintaan kami menjahit, Semula kami lulus Sekolah Pendidikan Guru,sambil berwiyata bakti di SD dekat rumah sewaktu kami masih ikut orang tua,Saya mengikuti kursus menjahit di kota Boyolali pada tahun 1990,kami tekuni ikut kursus menjahit walaupun jaraknya untuk mencapai jalan raya kurang lebih 5 KM dan harus menyeberangi sungai. Setelah lulus kursus menjahit,sambil tetap menjadi guru Wiyata Bakti ,saya menekuni menjahit,mulai dari menjahit baju-baju keluarga sendiri hingga tetangga kemudian tetangga jauh dan sanak famili. Berawal dari situ kami dikenal sebagai bu guru penjahit,Pada tahun 1991 saya di lamar seorang yang juga berprofesi sebagai penjahit,akhirnya saya menikah dan ikut suami, karena letak SD dan rumah suami jaraknya lumayan jauh dan honor yang kami terima tidak sesuai dengan transport yang harus kami keluarkan setiap hari,maka saya memutuskan untuk keluar dari guru Wiyata Bakti. Kami menekuni sebagai penjahit sambil tetap terus belajar mengembangkan ilmu kami. Melihat pelanggan kami bahwa mereka rata - rata pengin bisa menjahit bajunya sendiri dan antusias masyarakat untuk bisa menjahit seperti kami maka dari situlah kami punya cita - cita untuk mendirikan kursus menjahit.
Didorong dengan keinginan untuk maju, suami
saya ikut belajar di Balai Latihan Kerja
kejuruan Menjahit pada tahun 1993, Lulus dengan Predikat baik dan tak pikir
panjang lagi langsung kami buka kursus menjahit pada tanggal 16 Oktober 1993
dengan nama MANDIRI beralamat di dukuh Teras RT 3/ RW 1 Desa Teras, Kecamatan
Teras, Kabupaten Boyolali. Berawal dari modal keinginan yang kuat dan mesin
jahit 3 unit, masih manual dan belum pakai listrik. Pertama kami buat papan
nama seadanya dengan tulisan yang sederhana,yang penting terlihat dan terbaca. Hari
pertama kami buka pendaftaran dengan administrasi seadanya ,sampai hari ke dua
ke tiga, Alhamdullillah ada dua orang pendaftar untuk mengikuti kursus
menjahit. Walau dengan modul dan perlengkapan seadanya tetap kami mulai
pelatihan dan tidak ada kendala yang berarti. Hingga hari demi hari, minggu
demi minggu, ada saja yang mendaftar sebagai peserta kursus, dari informasi peserta kami saja yang
bisa untuk kami jadikan promosi bahwa
di tempat kami di buka kursus menjahit, dari situlah kursus kami berjalan
lancar.
Kursus
berjalan sudah hampir enam bulan, kami baru berpikir untuk mencari perijinan, sambil
cari informasi pada waktu itu karena kedekatan kami dengan BLK tempat suami
saya belajar menjahit, kami di sarankan untuk mencari ijin Penyelenggaraan
Kursus ke DEPNAKER
Kabupaten Boyolali. Setelah persyaratan dan ketentuan kami penuhi selanjutnya kami di berikan ijin
penyelenggaraan kursus dari Departemen Tenaga Kerja Kabupaten Boyolali dengan
nama Lembaga Latihan Kerja Swasta (LLKS) MANDIRI.Bulan berganti Tahun kursus
kami semakin maju dan banyak peminat untuk belajar menjahit, penambahan mesin, peralatan
dan perlengkapan kami usahakan sambil berjalan, dan untuk instruktur waktu itu
baru kami berdua. Pepanjangan ijin per
periode juga tidak ada hambatan.
Pada
Tahun 2002 kami didatangi dari staf DEPDIKBUD
ranting Kecamatan Teras,kami diberi motivasi dan saran – saran untuk mencari
ijin dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
melalui rekomendasi ranting Kecamatan
Teras dan Kabupaten Boyolali.Kami menyetujui dan setelah persyaratan dan
perlengkapan kami penuhi, ijinpun turun dan sejak tahun 2002 kami mempunyai
ijin dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.Sejak itu
kami di jadikan mitra kerja sebagai tutor menjahit di PKBM di Kecamatan Teras sampai sekarang
LEGALITAS
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIAHAN “MANDIRI”
1. Ijin
Operasional No : 893.3/0537/14/2013 ( Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah
raga Kab.Boyolali )
2. Nilek No :
03105.1.0014
3. Badan
Hukum : 5 Tahun 2007
Notaris H.Muhammad
Irnawan Darori,SH.MM
4. Kinerja : B (
Piagam Belum turun )
5. Akreditasi : Belum terakreditasi (
baru pengajuan )
6. Nama
Pengelola : Sriyani S.Pd
7. NPWP No :
21.006.305.3-527.000
8. Alamat
lembaga : Jl.Solo – Boyolali KM 7 Desa Teras RT3/RW1
Kecamatan
Teras Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah
9. No
Telp : 085 229
071 947
Awal hanya satu kejuruan yaitu menjahit
saja,namun karena permintaan peserta dan menangkap peluang pasar kerja yang
semakin berdaya saing tinggi kami mencoba belajar bordier, waktu itu kami juga belajar di BLK Boyolali Setelah belajar bordir selesai kamipun membuka
program bordir tahun 1996 .
Dengan kurikulum sesuai yang di ajarkan
di Balai Latihan kerja Kabupaten Boyolali, kami menambah program kursus bordir,
dengan penambahan pada mereka yang sudah mengikuti kursus menjahit. Hasilnya
cukup memuaskan, dari mereka hanya membuat baju tanpa hiasan, sekarang bisa di
tambah aplikasi bordir yang begitu indah motif dan coraknya sesuai keinginan para peserta. Juga membuat
mukena, taplak meja, kerudung dll, sesuai kurikulum dan kemampuan kami dalam
memberikan materi kepada peserta belajar.
Pada
mulanya kami mengenal industri garment yaitu sekitar tahun 1998, waktu itu
lembaga kursus kami didatangi dari
Personalia PT SRITEX Sukoharjo, mengajak kerjasama penyaluran Tenaga
Kerja bidang menjahit dan kamipun sepakat. Jadi dari peserta kami yang sudah
lulus dan berminat untuk kerja ke Perusahaan Garment kami salurkan ke PT Sritex
Sukoharjo dengan kriteria yang sudah di tentukan. Walaupun kompetensi peserta
kami baru bisa menggunakan mesin manual, tapi perusahaan tetap menerima karena
di Perusahaan garment tersebut masih di trainaing lagi.
Dari
penyaluran kerja ke perusahaan garment, kami berpikir untuk membuka kursus
garment yang menggunakan mesin jahit sesuai standar perusahaan garment, yaitu
dengan mesin jahit dengan kecepatan tinggi /HIGH SPEED. Dari situlah kami
mengembangkan program kursus menjahit garment.Jadi kami perlu modal untuk pengadaan mesin high
speed, dengan berbekal kredit BRI kami membeli 5 unit mesin jahit high speed.
Dari
program kursus garment selanjutnya pada tahun 2007 kami mendapat kesempatan
belajar sulam dari Dinas Tenaga Kerja kota Surakarta, dengan ilmu yang kami
peroleh kemudian kami menambah program kursus sulam.Peserta sangat antusias
dengan program baru ini karena bisa menambah kreativitas belajar usaha. Dengan
demikian program kursus di LKP MANDIRI ada 4 yaitu: Menjahit tata busana
untuk mereka yang ingin mendirikan usaha mandiri, Menjahit Garment untuk mereka
yang ingin kerja di PT Garment, Bordir untuk yang ingin menambah ketrampilan, Sulam
untuk mereka yang ingin berkreasi.
DAFTAR INSTRUKTUR SERTA
KOMPETENSINYA
NO
|
NAMA
|
KOMPETENSI
|
KLASIFIKASI
|
KET
|
1.
|
Sriyani ,S.Pd
|
Tatabusana level dan2,Garment,sulam
|
Tetap
|
|
2.
|
Sih Hutomo,S.Pd
|
Menjahit tata busana,Bordier
|
Tetap
|
|
3.
|
Bariyanto
|
Tata Busana level 1 dan 2
|
Tetap
|
|
4.
|
Suprapti
|
Menjahit garment,bordir ,sulam
|
Tetap
|
Sarana dan Prasarana di lembaga kami
sebenarnya masih minim di banding dengan Perusahaan, Namun kami harus bersyukur
dari peralatan yang dulu masih minim tekhnologi dan jumlahnya kurang memadai
dari jumlah peserta kami.Keunggulan dirasakan oleh peserta yaitu pemakaian alat
praktek sesuai dengan jumlah peserta didik,dan tidak harus gantian dalam
pemakaian karena jumlahnya memadai.Dan setidaknya peserta bisa mengenal mesin
yang sudah sesuai dengan standar perusahaan walaupun belum lengkap seperti di
perusahaan.Alat tersebut semua hasil swadaya lembaga.kami belum pernah
mendapatkan bantuan peralatan dari pemerintah.Serta keunggulan lain adalah
prasarana tempat parkir luas,ruang praktek dan teori luas dan memadai.Itu yang
membuat peserta kami nyaman.
Kurikulum dan bahan ajar program tata busana yang kami gunakan pertama
awal lembaga kami berdiri adalah dari inovasi lembaga sendiri menyesuaikan
bahan ajar yang pernah kami peroleh sewaktu kursus.Setelah sekarang ada
kurikulum standar SKKNI, Kami menyesuaikan, karena tuntutan dari kompetensi
program. Sesudah ada kerja sama dengan perusahaan untuk program kursus garment,
kurikulum kami menyesuaikan perusahaan dan mengacu Standar Kompetensi Kerja
Nasional.Untuk kursus bordier dan sulam kami masih menggunakan kurikulum lokal
lembaga, namun demikian dirasa sudah mencukupi kompetensi peserta didik
kami.Jadi keunggulan dari kurikulum dan bahan ajar dilembaga kami adalah bahwa
materi yang kami berikan kepada peserta didik kami bisa diterima ,bisa di
pahami,diterapkan pada dunia usaha dan
industri.
Evaluasi belajar yang kami laksanakan
pada awal mula lembaga berdiri yaitu evaluasi lokal lembaga ,untuk sertifikat
pelatihan kami kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja setempat untuk
mengesahkannya.Hasil belajarnya cukup memuaskan dilihat dari banyaknya peserta
didik kami yang mampu mendirikan usaha mandiri,Serta
perusahaan yang antusias menerima alumni kami.Untuk sekarang setelah kami
menggunakan kurikulum SKKNI,Evaluasi belajar yang kami laksanakan adalah
mengikuti Lembaga Sertifikasi Kompetensi yaitu dengan uji kompetensi kepada
peserta yang meinginkan,karena biayanya swadaya.Perkembangan lulusan cukup
memuaskan dilihat dari kesesuaian pengguna yaitu perusahaan garment.
Upaya kami didalam penyaluran kerja
lulusan ke perusahaan yaitu dengan menawarkan ke PT Garment terdekat lembaga kami,Kebetulan lembaga
kami berdekatan dengan PT garment,Juga banyak perusahaan yang meminta alumni peserta kami untuk bisa bekerja
ke perusahaannya tanpa kami
menawarkan .Untuk upaya pendampingan bagi peserta
didik kami yang merintis usaha yaitu dengan memberikan arahan untuk bisa
Mandiri ,mengenalkan tentang Usaha Kecil dan Menengah (UKM),memperkenalkan cara
memperoleh kredit bank yang ringan,Apabila dalam memulai usaha ada kendala
dalam melayani pelanggan,lembaga tetap menerima untuk konsultasi belajar
sepenuhnya.
Prestasi lembaga yang pernah diraih yaitu
sebagai juara 1 lomba LPK Se-Kabupaten Boyolali tahun 2007, Juara 1 seleksi
pemuda pelopor bidang pendidikan tahun 2006 ,juara 1 lomba instruktur Tata
busana Kabupaten Boyolali tahun 2012.Perjuangan dalam meraih itu semua hanya
doa,Ikhtiyar semampu kami dan mengikuti prosedur yang ada.
Strategi kami dalam mencapai lembaga
berkinerja B yaitu pertama mencari informasi lewat internet kemudian mendaftarkan
pada organisasi profesi. Mengikuti seminar-seminar yang diadakan asosiasi
profesi,agar mendapatkan petunjuk tentang penilaian kinerja.,mengumpulkan data-data yang
diperlukan dalam penilaian kinerja, mendokumenkan penyaluran kerja dsb.
Kegiatan sosial terkait dengan penyelenggaraan
kursus yang kami selenggarakan,pada awal
berdiri biaya kursus sangat minim sekali dan sangat terjangkau,namun demikian
peserta kami ada yang mengalami kesulitan dalam pembayaran karena alasan
ekonomi yang sulit,padahal mereka ingin sekali bisa menjahit.Dari situlah kami
bisa bersosial untuk memberikan keringanan biaya kursus dengan menambahkan pada
tata tertib kursus yaitu memberikan keringanan 50% bagi mereka yang kurang
mampu.Mulai tahun 2006 persyaratan untuk
mendapatkan keringanan biaya kursus sampai 50% peserta harus mengumpulkan kartu
Gakin (keluarga miskin) menurut SK Bupati. Kegiatan sosial kursus yang pernah
kami selenggarakan lain adalah waktu kami baru membuka program kursus sulam
pita,untuk mengenalkan warga masyarakat sekitar LKP tentang ketrampilan sulam
pita,kami memberikannya gratis kepada ibu-ibu PKK di desa kami.Untuk kegiatan
sosial yang lain adalah dengan memberikan donasi pada event-event di daerah
setempat yang membutuhkan .
Demikian narasi yang bisa kami tuliskan
mulai sejarah berdirinya lembaga kursus kami hingga sekarang Kursus.Semoga
lembaga yang kami dirikan sedikit banyak bisa membantu mengurangi pengangguran
di masyarakat dan turut serta mencerdaskan anak bangsa ini.Kami mohon maaf jika
didalam penulisan narasi ada yang kurang
berkenan ,Atas semuanya kami pengelola LKP MANDIRI Kabupaten Boyolali mengucapkan
banyak terima kasih.