This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 07 Februari 2014

ROK PADANAN KEBAYA : ROK WIRON PADA KAIN BATIK

Rok wiron pada kain batik

























  














Cara membuat pola

Buatlah pola rok panjang yang agak sempit dibagian pinggul dan diperpanjang dari bagian pinggul sampai mata kaki




























 Sebelum membuat roknya cobalah membuat wiron kain seperti contoh dibawah ini :
  • Pertama-tama dilipat kedalam, lebarnya 3 cm
  • Kedua dilipat kedalam
  • Ketiga dilipat kedalam
  • Keempat dilipat saling tumpang tindih dan begitu seterusnya 














Setelah lancar membuat wiron, mulailah membuat roknya :
Buatlah pola rok depanbelakang, gabungan kanan dan kiri (buat rapat/tidak terpisah  dari pinggul, lutut, sampai kaki menjadi satu). Semua garis diluar pola langsung digunting dan dibuang, dan empat pola jadi satu (gambar dibawah ini) sudah siap dirancang diatas kainnya.
                


















-         Sebelum merancang, pada pinggir kain sebelah kanan kain batik, buatlah 4 atau 5 lipit wiron, jelujur yang rapi.
-         Bentangkan kain batik diatas meja atau lantai, kain untuk bagian luar disebelah bawah, kain untuk bagian dalam disebelah atas
-         Karena panjang kain 220 cm, sedangkan kain yang diperlukan sesudah dibuat wiron panjangnya adalah 155 cm, maka akan ada sisa 65 cm. Sisa ini tidak boleh dipotoang tapi harus dilipat kedalam sehingga menjadi 2 lapis (ULK)
-         Jika model roknya lurus atau tidak sempit dibawah, maka garis pinggir bawah pola akan sejajar dengan pinggir kaian, tetapi jika kain wiron modelnya smpit dibawah (seperti yang dibuat ini) maka ujungnya tidak lurus atau rata lagi.















  




Cara menyiapkan kain wiron
-         Rancanglah pola depan diatas kain berwiron, 2 cm dari tepi wiron, jangn diletakkan tepat ditepi wiron karena garis pinggir bawah menjadi sejajar dengan pinggir kain
-         Rancanglah lagi pola belakang (3) rapat sekali dengan pasangannya (2) Akhirnya garis pinggirbawah bertambah miring
-         Rancanglah lagi pola depan (4) rapat, jadi satu dengan pola belakangnya (3) maka sudah tentu garis pinggir bawah menjadi miring sekali Itulah sebabnya bila mana kain bagian kanan dan kiri sudah dikampuh, maka pinggir bawah pada kaki menjadi tidak rata / tinggi sebelah
-         Untuk menjahit sampai selesai, semua tanda garis pada pola dibuat pada kain. Tanda garis pinggang, pinggul, dan kupnat semuanya harus tertera dengan jelas pada kain sehingga apabila pola diangkat agar mudah menjahit dan mengampuhnya.
-         Setelah garis-garis pola dan garis kupnat yang pertama tertera lengkap di atas kain, letakkanlah pola secara terbalik.
-         Padukan garis pinggang pola depan dan pola belakang. Padukan juga garis kupnat lalu garis pola (1) deletakkan juga dengan cara terbalik, supaya tertera juga pada kain.
-         Pada pola belakang harus tertebih dahulu dibuat garis lurus mendatar, baru kemudian pola belakang kanan dan kiri dipadukan jadi satu. Balikkan juga hingga letaknya tertbalik, dan cetaklah semua garis polanya di atas kain, demikian pola depan (4) dipasang terbalik juga.
-         Apabila semua garis tanda sudah dibuat, maka akan tertihat di atas kain dengan nyata dan jelas seperti garis-garis pada halaman merancang pola kain wiron (lihat gambar diatas.

      Cara menjahit:
-         Jahitlah bagian yang mendatar pada pola belakang, menjahitnya dicubit seperti menjahit kupnat runcing kanan kiri.
-         Kampuhlah jahitan pinggul kanan dan kin, tepat sampai garis runcingnya di sekitar pinggul, jadi di sisi kanan dan kiri kain tidak ada jahitan.
-         Apabila kupnat dan jahrtan pinggang dan pinggul sudah selesai semua, ballklah pinggir kain menutupi semua jahitan, maka kain terlihat pendek karena sudah dilipat.
-         Apabila lipatan ini dengan sendirinya sudah benar, maka bagian yang sudah ada jahitan kupnat dijahit dengan mesin, supaya lipatan atau kain yang menjadi lapisan pinggang menjadi kust dan tidak berubah/terbuka lagi.
-         Lipatlah garis sisi kanan dan kiri, padukan atau tumpuk garis tengah depan yang diletakkan sebelah kiri bawah, adapun yang ada wironnya diletakkan di sebelah atas.
-         Bagian pinggir pinggang yang sudah rapi dengan lapisannya yang kanan dan yang kiri dipadukan dengan tepat, tidak boleh ada yang lebih ke atas atau ke bawah. Meskipun di bagian ujung wiron (di dekat mata kaki) tertihat tidak rata, biarkan saja sebab demikianlah model kain wiron ini.

Menjahit kebaya pendek berleher lebar




































 Cara membuat pola
  • Buatlah pola dasar depan dan belakang sampai pinggul
  • Gambarlah bentuk leher pada pola depan dan belakang
  • Perpanjang garis leher depan menjadi kupnat, hingga ke bawah, kutip dan pisahkan bagian depan kanan dan kiri







 


  •  Buatlah pola lengan sesuai ukuran pemakai , namun panjangnya ditambah 2 cm 
  • Rancanglah pola depan yang sudah dipisahkan diatas kainnya, juga pola belakangdan pola lengan





 

X-X Lebar kain 55 cm x 2 =110
X-Z panjang Kain 135 cm
LD Lapisan dada
LB Lapisan belakang

  

























  • Pola depan bagian kiri (yang akan menjadi tengah depan) dirancang di kain yang berbeda

 
















Cara menjahit :
  1. Obraslah semua tiras potongan kain yang akan dijahit
  2. Pasanglah kain lapisan dada, balikkan dan tindas 1mm dari tepi jahitan, lipat tepi/tiras lapisan ke arah dalam, tindas dengan mesin lalu dejahit dengan tusuk som.
  3. Jahitlah kupnat belakang
  4. Kampuhlah bahu depan, dengan bahu belakang, dan pasanglah kain lapisan leher, tindas lapisan dengan mesin, 1 cm dari jahitan, jelujur dan jahit dengan tusuk som
  5. Pasanglah resleting pada jahitan tengah belakang
  6. Kampuhlah jahitan sisi badan kanan dan kiri kemudian jahitlah keliman bawah dengan tusuk som 
  7. Kampuhlan jahitan lengan kanan dan kiri kemudian jahitlah keliman dengan tusuk som 
  8. Pasanglah lengan lengan kanan dan kiri pada kerung lengan badan

Cara Menjahit Saku Vest

Langkah-langkah menjahit Saku Vest

1. Menentukan letak saku dan ukurannya.
2. Menyiapkan komponen saku vest.
3. Memasang viselyn pada lajur / vest
4. Lipat lajur / vest dan menjahit dari bagian buruk, lalu tipiskan kampuh, kemudian baliklah dan seterika.
5. Menyatukan bahan dasar, vest dan saku dalam.
    a. Vest dipasang di bagian baik kain dasar sesuai tanda
    b. Memasang tepi lubang saku dari bagian saku dalam
    c. Menjahit tepi lubang saku dalam
    d. Menggunting lubang saku 0,7 cm sebelum jaitan tepi digunting menyudut

6. Saku dalam diarahkan kebagian buruk, dan dilipat ke bawah, vest diarahkan ke atas. 
7. Menjahit tepi saku dalam 2 x (dua kali), guntingan sudut ikut terjahit.
8. Meletakkan tepi vest dengan tusuk balut (soom) rapat.
9. Mer apikan tepi saku dalam

Gambar menyatukan bahan dasar, vest dan saku dalam









































































Gambar menjahit tepi saku dalam 2 x (dua kali)





Gambar menjahit bibir passepoille




Gambar kantong dan saku vest


Cara Menjahit Lengan dengan Rapi

CARA MENJAHIT LENGAN DENGAN RAPI


Saat awal-awal belajar menjahit, kesulita yang paling sering dikeluhkan adalah saat menjahit lengan terutama saat harus menyatukan bagian lengan dengan bagian badan. Hal ini dikarenakan lingkar kerung lengan pada bagian lengan lebih panjang dari pada lubang kerung lengan yang ada pada bagian badan.


















Sebenarnya pola lengan memang sengaja dibuat lebih panjang, agar jika dijahit dengan cara yang benar akan menghasilkan bentuk lengan yang terlihat lebih berisi dan tidak lepek, hanya saja untuk menjahitnya memang membutuhkan sedikit teknik dan ketelatenan.

Nah bagi yang baru belajar menjahit dan mengalami kesulitan dalam menjahit lengan, jangan cepat putus asa ya… Disini saya akan memberikan langkah-langkah mudah dalam menjahit lengan agar menghasilkan jahitan lengan yang rapi.

1. Sediakan lengan dan badan bagian muka dan belakang.

2. Menjahit sisi badan muka dan belakang, menjahit bahu dengan kampuh buka.

3. Setik renggang ½ cm dari garis atas pola dan ½ cm dibawah garis pola (gambar 1)














4. Ukur panjang lingkar lengan yang ada di bagian badan dan ukur pula yang lingkar bagian lengan yang akan disatukan dan cari selisihnya

5. Tarik kedua benang yang berada diatas dan dibawah garis pola sepanjang selisih yang diperoleh dilangkah no 4 lalu ratakan.(gambar2)


6. Beri tanda tengah-tengah kepala lengan. (gambar 3)

















7. Jahit bagian pinggir lengan dengan kampuh buka (gambar 4)



















8. Pasang lengan pada badan dijelujur dahulu kemudian dijahit, jangan lupa untuk mengapaskan bagian tengah kepala lengan yang sudah ditandai dengan jahitan bahu. (gambar 5)



















9. Gunting tepi kampuh kerung lengan sisakan ¾ cm.

10. Sisa kampuh diselesaikan dengan diobras/difeston.

11. Penyelesaian kelim bawah di som.

12. Lengan yang rapi sudah siap (gambar 6)



















Semoga langkah-langkah menjahit lengan ini bisa membantu anda yang baru belajar menjahit. Selamat mencoba, semoga sukses!!!

ROK LIPIT ATAS PINGGUL (Rok seragam sekolah SMU)


Cara mengubah pola dasarnya :
  • Buatlah 2 pola dasar rokberhadapan kanan kiri
  • Garislah mendatar 15 cm dibawah pinggang dan potonglah (A)
  • Semua kupnat dirapatkan sehingga bentuknya berubah (B)
  • Ukurlah keliling depan belakang garis yang dipotong (C)
  • Buatlah kain rok lipitnya 3 kali ukuran tersebut (D)
  • Lipatlah 4 atau 3 cm sesuai model yang diinginkan (E)
  • Dan adalah 2 lembar rok lipit dan sepotong tambahannya
  • E adalah cara melipat lipit
  • KBP adalah kain bantuan pinggang


X-X = Lebar kain 110 cm
X-Z = Lebar kain 83 cm x 2 =166 cm

MACAM -MACAM MODEL ROK




Rok merupakan bagian pakaian yang dipakai mulai dari pinggang melewati panggul sampai ke bawah sesuai dengan keinginan. Biasanya rok dipakai sebagai pasangan blus. Desain rok cukup bervariasi baik dilihat dari ukuran panjang rok maupun dari siluet rok.


Berdasarkan ukuran panjangnya, rok dapat dibagi atas :

  1. Rok micro yaitu rok yang panjangnya sampai batas pangkal paha.
  2. Rok mini yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan paha atau 10 cm di atas lutut.
  3. Rok kini yaitu rok yang panjangnya sampai batas lutut.
  4. Rok midi yaitu rok yang panjangnya sampai pertengahan betis.
  5. Rok maxi yaitu rok yang panjangnya sampai mata kaki.
  6. Rok floor yaitu rok yang panjangnya sampai menyentuh lantai.

Berdasarkan siluet/bentuk rok, desain rok dapat dibedakan atas :

  1. Rok dari pola dasar, merupakan rok yang modelnya seperti pada pola dasar tanpa ada lipit atau kerut.  Rok biasanya menggunakan retsleting pada bagian tengah muka atau tengah belakang.
  2. Rok span dan semi span, rok span merupakan rok yang bagian sisi bawahnya dimasukkan 2 sampai 5 cm ke dalam sehingga terlihat kecil ke bawah, sedangkan rok semi span merupakan rok yang bagian sisinya lurus ke bawah atau bagian bawah sama besarnya dengan bagian panggul.
  3. Rok pias, nama dari rok pias tergantung jumlah pias atau potongan yang dibuat, misalnya rok pias 3, rok pias 4, rok pias 6 dan seterusnya.
  4. Rok kerut yaitu rok yang dibuat dengan model ada kerutan mulai dari batas pinggang atau panggul sehingga bagian bawah lebar.
  5. Rok kembang atau rok klok, yaitu rok yang bagian bawahnya lebar. Rok ini dikenal dengan rok kembang, rok lingkaran dan rok ½ lingkaran.
  6. Rok lipit, rok lipit ada 3 yaitu rok lipit pipih, rok lipit hadap dan rok lipit sungkup. Rok lipit pipih yaitu rok yang lipitannya dibuat searah seperti rok sekolah murid SD. Rok lipit hadap yaitu rok yang lipitnya dibuat berhadapan, baik pada bagian tengah muka, tengah belakang atau diatur beberapa lipitan pada sekeliling rok. Sedangkan rok lipit sungkup yaitu rok yang lipitnya dibuat berlawanan arah. Misalnya lipit yang satu dibuat kekanan dan yang satu lagi dibuat arah ke kiri. Lipit ini juga sama dengan lipit pada bagian dalam atau bagian buruk bahan pada lipit hadap.
  7. Rok bertingkat yaitu rok yang dibuat beberapa tingkat. Rok ini ada yang dibuat 2 atau 3 tingkat yang diatur panjangnya. Umumnya bentuk rok ini sering dijumpai pada busana anak-anak. Tapi tahun ini rok ini juga sedang trend dipakai oleh orang dewasa dan busana muslim.

CONTOH MODEL ROK YANG SEDANG TREND

ROK A-LINE
cocok untuk tubuh berbentuk buah pir karena akan menyeimbangkan bagian yang bermasalah


ROK BERTINGKAT
cocok untuk tubuh berbentuk lurus, pilihlah rok bertingkat dengan panjang tepat dilutut 

 ROK PENSIL
cocok untuk yang bertubuh kecil 

 ROK TULIP
rok tulip merampingkan lutut dan mempercantik betis, cocok untuk yang bertubuh besar tapi berbentuk

Pola Dasar Rok



Keterangan pola rok muka

Menggambar pola rok dimulai dari titik A.

A - B = panjang rok.
A - C = tinggi panggul.
A - A1 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm ( 3 cm untuk besar lipit kup, 1 cm untuk membedakan ukuran pola muka degan pola belakang).

A1 - A2 = 1,5 cm.

Hubungkan A dengan A1 seperti gambar (garis pinggang).

A - D = 1/10 lingkar pinggang.
D - D1 = 3 cm.

Pada garis tengah antara D dan D1 dibuat garis lurus sampai batas garis C dengan C1(garis panggul).

D - D1 = 12 cm.
C - C1 = ¼ lingkar panggul ditambah 1 cm.
B - B1 = C - C1.
B1 - B2 = 3 cm.
B2 - B3 = 1,5 cm.

Hubungkan A1 dengan C1 membentuk garis pinggul dan dari C1 ke B3.
Hubungkan B dengan B3 seperti gambar (garis bawah rok).

Keterangan pola rok belakang

Menggambar pola rok bagian belakang sama dengan cara meggambar pola rok bagian muka. Bedanya hanya terletak pada ukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul. Ukuran lingkar pinggang dan ukuran lingkar panggul pola bagian muka lebih besar 2 cm dari pada pola bagian belakang.

Tetapi bentuk garis sisi, garis pinggang dan garis bawah rok sama dengan pola rok bagian muka. Untuk itu maka pola rok bagian belakang dibuat dari pola rok bagian muka. Untuk membedakannya cukup dengan memindahkan garis tengah muka sebesar 2 cm dengan cara mengukur dari A ke E sama dengan dari B ke F yaitu 2 cm, hubungkan titik E dengan F dengan garis lurus (garis tengah belakang).

Jika ingin memiliki pola bagian muka dan pola bagian belakang pada kertas yang berbeda, sebaiknya salah satu dari pola rok dipindahkan. Sebaiknya pola yang dipindahkan itu adalah pola bagian belakang, dengan demikian pada pola rok bagian muka juga terdapat pola bagian belakang. Didalam memindahkan pola perlu diperhatikan garis tengah belakang pola mesti dalam posisi lurus, garis pinggang dan garis sisi rok bentuknya mesti sama dengan yang asli.

Pola Dasar Lengan (4)




Ukuran Yang Diperlukan

1). Lingkar kerung lengan = 40cm (diukur dari pola badan)
2). Tinggi puncak lengan = 12 cm
3). Panjang lengan = 24 cm 
 
Keterangan pola lengan

Menggambar pola lengan dimulai dai titik A yang merupakan puncak lengan.

A - B = panjang lengan.
A - C = ukuran tinggi puncak lengan, buat garis sampai ke titik D dan E, setelah diukur dari titik A ½ lingkar kerung lengan yang ukurannya bertemu dengan garis dari tititk C.

Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke D dan dari A ke E.
Garis bantu dari A ke D dan A ke E dibagi tiga. 1/3 dari A ke D
diberi titik A1 dan dari A ke E dinamakan titik A2.

A1 - A4 = A2 - A3 = 1,5 cm.
Titik D1 = 1/3 D - A
D ke D1 dibagi dua dinamakan titik D2.
D2 - D3 = 0,5 cm.

Hubungkan A dengan A4 dengan D1, D3 dan D seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).
Hubungkan A dengan A3 dan E seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian belakang).

G - G1 = E1 - E2 = 1,5 cm.

Hubungkan E dengan E2 (sisi lengan bagian belakang), dan D dengan G seperti gambar (sisi lengan bagian muka) 

Pola dasar baju wanita sistem dressmaking (3)

Ukuran yang dibutuhkan untuk pola sistem Dressmaking


a) Lingkar leher : 38 cm
b) Lebar muka : 33 cm
c) Lingkar badan : 88 cm
d) Tinggi dada : 15 cm
e) Lingkar pinggang : 66 cm
f) Lingkar panggul : 96 cm
g) Tinggi panggul : 16 cm
h) Lebar punggung : 34 cm
i) Panjang punggung : 37 cm
j) Panjang rok : 50 cm
k) Panjang bahu : 12 cm
l) Panjang lengan : 24 cm
m) Tinggi puncak lengan : 12 cm


** ukuran diatas adalah ukuran untuk belajar menggambar pola dasar pakaian wanita dewasa. Jadi untuk membuat pola baju anda sendiri tinggal mengganti angka-angkanya sesuai ukuran anda

Keterangan Pola

Menggambar pola sistem Dressmaking dimulai dari pola belakang, tetapi sebelumnya ditentukan pedoman umumnya yaitu ukuran ½ lingkar badan yang dimulai dengan sebuah titik.

A - B    = ½ ukuran lingkar badan.
A - C    = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm.
B - B1  = 1,5 cm.
B1 - D  = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E.
B - B2  = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.

Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang).

C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus (garis bantu).

B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik B3

B3 - B4  = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkandengan garis tegas.
B1 - G    = ½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal kekiri dan beri nama titik H.
B1 - G1  = 9 cm.
G1 - F1   = ½ lebar punggung (buat garis batas lebar punggung).

Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1 terus ke F seperti gambar.

D - D1   = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup) dikurang 1 cm.
D - D2   = 1/10 lingkar pinggang.
D2 - D3 = 3 cm (besar lipit kup).

Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan (G dan H) diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup.

D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm.

D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang.

Keterangan pola bagian muka

A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.
A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.

Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola muka).

A1 - C2 = ukuran panjang bahu.
A2 - A3 = 5 cm.
A3 - F2 = ½ lebar muka.

Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).

E - E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi).
E1 - E4 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup dan 1 cm untuk membedakan pola muka dengan belakang).

E1 - E2 = 1/10 lingkar pinggang.
E2 - E3 = 3 cm (besar lipit kup).

E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu.

A2 - J = ukuran tinggi dada.

Dari J dibuat garis sampai ke J1.

J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit kup.

F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1.

J1 - K = 2 cm.

Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik K.

I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K.

E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan bagian muka.

Cara Mengambil Ukuran Pola Baju Wanita Dewasa











































Keterangan gambar :
1) Lingkar leher : diukur sekeliling leher tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar

2) Lebar muka: diukur 6 atau 7 cm dari lekuk leher ke bawah, kemudian diukur datar dari batas lingkar kerung lengan kiri sampai batas lingkar kerung lengan kanan

3) Lingkar badan: diukur sekeliling badan terbesar dengan posisi cm tidak terlalu kencang dan ditambah 4 cm.

4) Tinggi dada : diukur dari lekuk leher tengah muka sampai batas diantara dua titik payudara kiri dan kanan.

5) Lingkar pinggang: diukur pas sekeliling pinggang

6) Lingkar panggul ; diukur melingkar pada pinggul yang paling tebal secara horizontal dengan tidak terlalu ketat

7) Tinggi panggul : diukur dari pinggang sampai batas panggul terbesar pada bagian belakang

8) Lebar punggung : diukur 9 cm ke bawah dari tulang leher belakang kemudian diukur mendatar dari batas lingkar kerung lengan kiri ke lingkar kerung lengan kanan

9) Panjang punggung : diukur dari tulang belakang lurus sampai batas pinggang

10) Panjang rok : diukur dari pinggang sampai panjang rok yang diinginkan

11) Panjang bahu : diukur dari batas lingkar leher sampai batas bahu terendah

12) Panjang lengan : diukur dari bahu terendah sampai panjang yang diinginkan

13) Tinggi puncak lengan : diukur dari bahu terendah sampai batas lengan terbesar/otot lengan atau sama dengan panjang bahu

http://anaarisanti.blogspot.com/2010/05/cara-mengambil-ukuran-pola-baju-wanita.html

Cara menjahit kebaya silang tapis lengan lebar










Cara membuat pola 

  • Buatlah pola dasar depan dan belakang hingga 25 cm dibawah pinggul. Buatlah pola depan lengkap bagian belakang kanan kiri
  • Gambarlah model silang tapis pada pola depan. Perpanjang bagian bawah 20 cm dari pinggul, buatlah pola garis agak miring didepan  



















  • Gambarlah leher silang tapis pada pola depan, dan gambar juga kamisonya yang terlihat sedikit pada bagian dalam dada, kemudian pisahkan masing-masing  


















  • Buat lengan lebar sesuai ukuran. Mulai dari siku dibentuk melebar, panjangnya melebihi ujung jari kemudian kutip dan pisahkan


















  • Rancanglah pola kamisol yang sudah dikutip dan yang sidah dipisahkan diatas kainnya.   Karena model kamisol ini bertali, maka panjang talinya sesuai panjang tali depan dan + belakang yang sudah digambar. Panjangnya tidak boleh ditambah atau dikurangi dan tempatnya tidak boleh digeser.



















Rancanglah semua pola diatas kainnya
X-X  lebar kain 55 cm x 2 = 110 cm
X-Z  Panjang kain 155 cm
LL    Lapisan leher
LD    Lapisan Dada
LDB  Lapisan dada bawah


CARA MENJAHIT 
  • Obraslah semua potongan kain yang akan dijahit
  • Jahitlah kupnat depan dan belakang
  • Kampuhlah jahitan bahu depan dengan bahu belakang
  • Sambunglah kain lapisan leher dengan kain lapisan dada menjadi satu
  • Pasanglah kain lapisan dari leher sampai kebawah keliman kiri, jahitan harus pas tidak boleh ada yang lebih panjang atau lebih pendek, kemudian tindas kain lapisan dengan mesin 1 mm dari sambungan
  • Aturlah tiras kain lapisan dengan jelujur, kemudian dijahit dengan tusuk soom dan langsung setrika supaya rapi dan licin
  • Tumpuklah kain dada kanan di bagian atas dan kain dada iri dibagian bawah, letakkan tepat digaris tengah dada supaya bertumpuk, jelujur agar tidak berubah sedikitpun.
  • Buatlah 4 tanda titik tempat rumah kancing yang akan dibuat dan tempat kancing dipasang
  • Buka jelujuran tengah dada. Kampuhlah jahitan sisi badan dan setrika kampuhnya sambil disibakkan hingga terbelah 2
  • Jahitlah keliman bawah dengan tusuk soom
  • Kampuhlah jahutan lengan kanan dan kiri, jahit keliman ujung lengan dengan tusuk soom
  • Pasanglah lengan kanan kiri pada kerung lengan badan
  • Buatlah rumah kancing dan pasanglah 4 kancingnya pada tanda yang sudah dibuat tadi

http://anaarisanti.blogspot.com/2010/05/cara-menjahit-kebaya-silang-tapis.html